Lempuing, Ogan Komering Ilir — jumat 16 agustus 2025 Suasana meriah terlihat di Kecamatan Lempuing, Kabupaten Ogan Komering Ilir, ketika masyarakat bersama berbagai lembaga pendidikan, instansi pemerintah, dan komunitas turut serta dalam kegiatan karnaval dengan tema Budaya, Kreatif, Profesi, dan Daur Ulang. Dalam kesempatan ini, mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Darussalam (STAIDA) Sumatera Selatan ikut serta menampilkan kreativitas mereka sekaligus membawa nama baik kampus di tengah masyarakat.
Karnaval tahunan yang digelar oleh pemerintah Kecamatan Lempuing ini menjadi ajang unjuk bakat dan kreativitas masyarakat, khususnya generasi muda. Tema Budaya, Kreatif, Profesi, dan Daur Ulang dipilih sebagai bentuk ajakan untuk melestarikan nilai-nilai budaya lokal, mengembangkan ide-ide kreatif, mengenalkan berbagai profesi, serta meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya menjaga lingkungan melalui pemanfaatan kembali barang-barang bekas.
Mahasiswa STAIDA Sumsel tampil penuh semangat dengan menampilkan kostum, atribut, dan karya seni yang mereka siapkan secara mandiri. Mereka membawakan konsep yang menggabungkan unsur budaya daerah, kreativitas seni, serta pemanfaatan bahan daur ulang. Beberapa mahasiswa terlihat mengenakan busana khas tradisional yang dipadukan dengan ornamen modern, sementara sebagian lainnya menggunakan pakaian hasil kreasi dari bahan bekas yang diolah kembali menjadi karya menarik.
Penampilan mahasiswa STAIDA mendapatkan perhatian dan apresiasi dari masyarakat yang memadati jalan-jalan utama Kecamatan Lempuing. Warga terlihat antusias, memberikan tepuk tangan, bahkan banyak yang mengabadikan momen tersebut dengan kamera ponsel.
Ketua STAIDA Sumsel Dr.Erham asari M.Pd, menyampaikan rasa bangga kepada mahasiswa yang berpartisipasi. “Kegiatan ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga menjadi ruang pembelajaran bagi mahasiswa. Mereka dapat melatih kreativitas, melestarikan budaya, sekaligus menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan. Kehadiran mahasiswa STAIDA di tengah masyarakat juga menjadi wujud nyata pengabdian dan kontribusi perguruan tinggi dalam pembangunan sosial dan budaya,” ujarnya.
Selain itu, para mahasiswa juga mengaku senang bisa terlibat dalam kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Menurut mereka, pengalaman ini memberikan wawasan baru tentang pentingnya menjaga tradisi, sekaligus mengasah keterampilan dalam bekerja sama dan berinovasi.
Kegiatan karnaval ini tidak hanya menampilkan parade kostum, tetapi juga menjadi ruang kolaborasi antar elemen masyarakat. Berbagai sekolah, organisasi pemuda, dan komunitas lokal ikut ambil bagian dengan menampilkan ide-ide kreatif mereka. Hal ini menunjukkan bahwa Kecamatan Lempuing memiliki potensi besar dalam mengembangkan kreativitas masyarakat berbasis budaya dan lingkungan.
Dengan adanya partisipasi mahasiswa STAIDA Sumsel, kegiatan ini semakin semarak dan penuh makna. Mahasiswa tidak hanya menjadi peserta, tetapi juga agen perubahan yang mampu memberikan inspirasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga budaya dan lingkungan, serta terus berinovasi menghadapi perkembangan zaman.
Karnaval budaya di Kecamatan Lempuing ini diharapkan dapat terus menjadi agenda tahunan yang mampu mempererat tali persaudaraan antar warga, memperkuat kecintaan terhadap budaya lokal, serta mendorong generasi muda untuk semakin kreatif. Kehadiran mahasiswa STAIDA Sumsel dalam kegiatan ini menjadi bukti bahwa kampus tidak hanya fokus pada dunia akademik, tetapi juga aktif berkontribusi dalam kegiatan sosial, budaya, dan lingkungan di tengah masyarakat.



