Tugumulyo, Staidasumsel.ac.id – Pendidikan tinggi dalam lingkungan kampus menjadi wadah interaksi akademik yang didukung oleh organisasi dengan berbagai fungsi. Demokrasi di kampus merupakan kondisi di mana elemen-elemen seperti mahasiswa, rektorat, dosen, dan pegawai memiliki hak yang sama untuk menyampaikan ide, merumuskan kebijakan, dan mengarahkan orientasi penyelenggaraan pendidikan.
Kegiatan kampus tidak hanya menjadi ranah elite kampus, tetapi juga melibatkan mahasiswa secara aktif. Penerapan demokrasi di lingkungan ini diharapkan mampu menumbuhkan karakter kewarganegaraan yang baik, mengembangkan keterampilan intelektual dan sosial, serta mendorong mahasiswa belajar hidup berorganisasi yang memprioritaskan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi.
Pada 22 Desember 2024, KPU Mahasiswa STAI Darussalam mengadakan kegiatan Pemilu Raya berupa debat kandidat dengan tema “Menggerakkan Perubahan Positif di Kampus Melalui Kepemimpinan yang Progresif”. Acara ini diikuti oleh tiga pasangan calon presiden mahasiswa (Presma) dan wakil presiden mahasiswa (Wapresma):
- Abrori Adi Permana dan Dwi Nurul Fatimah
- Erlizar Najmudin dan Indah Karisma
- M. Yaqub Abdul Azis dan Nining Trisusanti
Setiap pasangan calon diberi kesempatan untuk memaparkan visi dan misi, serta menjawab pertanyaan kritis dari audiens dan panelis, dengan moderasi oleh Nurul Hidayatul Muslimah dari Prodi Manajemen Pendidikan Islam.
Pihak STAI Darussalam berharap debat kandidat ini dapat memberikan pandangan yang jelas mengenai visi dan misi tiap pasangan calon, serta memperlihatkan kemampuan mereka dalam memimpin. Harapannya, hal ini dapat mempermudah para pemilih dalam memilih pemimpin berkualitas untuk memajukan kampus.
Diskusi selama debat mencerminkan antusiasme mahasiswa terhadap pemilu raya, sekaligus menjadi ajang untuk menunjukkan komitmen para kandidat membawa perubahan positif bagi komunitas kampus.

Dalam acara tersebut, sambutan diberikan oleh Wakil Ketua I Bidang Akademik, Tasurun Amma, M.Pd., yang mewakili Ketua STAI Darussalam, Dr. Erham As’ari, M.Pd. Beliau menekankan pentingnya pemikiran kritis dari calon presma terkait progres perkembangan kampus, termasuk pengembangan infrastruktur yang berkelanjutan agar program kerja di masa depan lebih efektif dan efisien.

Sambutan berikutnya disampaikan oleh M. Anwar Rifa’i, S.Pd.I., M.E., mewakili Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Ani Maghfiroh, M.Pd. Ia menekankan bahwa pemimpin harus mampu membawa perubahan dan membentuk karakter anggotanya agar lebih kreatif dan inovatif. Ia juga berharap DEMA (Dewan Mahasiswa) dapat berkolaborasi dengan organisasi lain, baik di dalam kampus maupun di lingkungan masyarakat, sehingga dapat menjadi wadah aspirasi masyarakat.
Acara debat kandidat dengan tema “Menggerakkan Perubahan Positif di Kampus Melalui Kepemimpinan yang Progresif” ini berlangsung lancar dan terstruktur. Setiap kandidat menyampaikan visi dan misi dengan baik, dan sesi tanya jawab berlangsung dinamis dengan diskusi yang interaktif. Kegiatan ini juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan aktualisasi diri dalam berorganisasi.