Pada awal penerapan pemasaran, perusahaan fokus pada produk yang ditawarkan dengan menonjolkan kelebihan atau keunggulan. Pendekatan ini dinilai kurang memperhatikan sudut pandang konsumen.
Seiring perubahan sosial dan teknologi, model marketing pun ikut berubah. Tidak hanya terfokus pada keunggulan produk, tetapi juga memperhatikan perilaku konsumen. (consumer behavior). Berikut evolusi pemasaran yang terangkum dalam 4 tahap:
1. Fokus pada produk dan harga
Model marketing ini sering sekali diterapkan oleh UMKM atau perusahaan yang memiliki target pasar menengah ke bawah. Dimana atribut produk dan harga diframing menjadi keunggulan, seperti menyatakan bahwa produk yang ia tawarkan “bagus, awet, kuat, tahan, atau dengan framing harga murah, terjangkau, tidak menguras dompet dan lainnya.
2. Fokus pada perilaku konsumen
Model ini tidak lagi membicarakan keunggulan produk, tapi beralih pada consumer behavior yaitu aspek manfaat atau value yang ditimbulkan dari pemakaian suatu produk, seperti penggunaan istilah “parfum ini membuat saya lebih percaya diri”, atau maskapi yang yang menyatakan“. Maskapi kami membuat liburan anda lebih menyenangkan”
3. Mengarah pada Presentatif
Model pemasaran ini mengarahkan konsumen imajinasi personal pada figur atau profesi tertentu. Jika seseorang membeli suatu produk maka akan tampak seperti figur tersebut. Misalnya penggunaan istilah, “pakai kaca mata ini jadi tampak seperti mahasiswa pinter” atau “ jam ini seperti yang dipakai orang sukses”
4. Mengarah pada komunitas
Pemasaran ini didasari pada pemahaman bahwa konsumen merupakan bagian dari suatu komunitas. ini akan mengarahkan konsumen pada produk yang merepresentasikan cyrcle mereka. Misal kegemaran pada suatu komunitas seperti grup musik k-pop atau jazz. Tren tertentu seperti mode fashion korea atau lainnya. Penerapan pemasaran ini seperti penggunaan istilah “pecinta k-pop pakainya gelang ini” atau “kaum hijrah sukanya pakai pakaian ini”
Itulah evolusi pemasaran dengan menyesuaikan perubahan perilaku konsumen. Dimana pelaku usaha perlu mempelajari untuk meningkatkan interaksi, menggugah minat hingga mendorong permintaan produk.
