17+8 Tuntutan Aksi “Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Ogan Komering Ilir”
Tugumulyo, 07 Oktober 2025 – Dewan Eksekutif Mahasiswa Darussalam Sumatera Selatan , Aliansi BEM Ogan Komering Ilir ( ALKI ) yang melibatkan 4 Kampus di OKI yakni kampus STAI Darussalam Tugumulyo, STIQ An- Nur Tebing Suluh, Universitas Islam Ogan Komering Ilir (UNISKI) Kayuagung, IAIN Ash- Shiddiqiyah Lubuk Seberuk. Melalui Sinergi ini, ALKI tidak hanya menjadi jembatan antar kampus tetapi mitra kritis bagi pemerintah daerah dalam mewujudkan tata kelola yang lebih baik.
Pada tanggal 07 Oktober 2025, ALKI Menggelar Konsolidasi Kedua yang di gelar di kampus STAI Darussalam OKI Tugumulyo Sumatera Selatan. Struktur organisasi ALKI bersifat rotasi dan inklusif, dengan ketua umum dipilih secara bergantian dari perwakilan kampus, Setiap BEM anggota menunjuk satu koordinator, yang membentuk dewan eksekutif. Saat ini perwakilan aktif meliputi:
Ketua kordinasi ALKI = UNISKI
Sekertaris ALKI = IAIN ASSIDIQIYAH
Bendahara 1 ALKI = STIQ ANNUR
Bendahara 2 ALKI = STAIDA
UNISKI: Rio Hakan Sukur (Presiden Mahasiswa).
IAIN Ash-Shiddiqiyah OKI: Setiawan Jhordy (Presiden Mahasiswa).
STAI Darussalam Tugu Mulyo: M. Yakub Abdul Aziz (Presiden Mahasiswa).
STIQ An-Nur: Rizal Amril Wahyudi (Presiden Mahasiswa)
Struktur ini memastikan representasi merata, dengan pertemuan rutin bulanan untuk merencanakan agenda, pada malam Rabu bertempat di kampus STAI Darussalam yang menjadi tuan rumah , dan dihadiri oleh rekan presma Se- OKI. Pembahasan pada malam itu yakni tentang 17 tuntutan aksi (aliansi badan eksekutif mahasiswa ogan komering ilir )
Ujar Rio Hakan Sukur Selaku Presma Uniski, menyampaikan bahwa di dalam forum itu ada beberapa hal yang telah kita bentuk dan kita sepakati bersama, bahwa ALKI ini bukan organisasi yang formal , melainkan organisasi dari beberapa BEM / DEMA yang ada di OKI , yang bergerak salah satunya untuk mengawasi mengkaji dan berusaha berupaya agar OKI menjadi salah satu kabupaten yang dapat memberikan dampak lebih baik bagi masyarakat dan seluruh elemen masyarakat.
Dilanjutkan oleh Setiawan Jhordy Selaku Presma Iain Assidiqiyah ,menyampaikan bahwasannya forum ini bukan sekadar ajang berkumpul, melainkan menjadi wadah silaturrahmi, ruang bertukar pikiran, dan tempat menumbuhkan semangat perjuangan mahasiswa. Beliau menegaskan pentingnya kebersamaan dan komunikasi antar mahasiswa agar setiap gagasan yang lahir tidak hanya menjadi wacana, tetapi mampu diwujudkan menjadi langkah nyata yang membawa manfaat bagi lingkungan kampus dan masyarakat luas.
dari dua pendapat Presma di atas , Presma STAI Darussalam M Yaqub Abdul Aziz menambahkan bahwa Pemerintah pusat dan daerah harus membuat aturan tegas tentang tanggung jawab perbaikan jalan mana yang menjadi jalan desa, kabupaten, provinsi, atau nasional. Harus ada sanksi dan evaluasi bagi daerah yang tidak melaksanakan tugas sesuai aturan. Penganggaran yang Transparan Anggaran perbaikan jalan harus jelas, terbuka untuk publik, dan diawasi oleh lembaga terkait seperti Inspektorat, BPK, dan DPRD Dana harus digunakan sesuai prioritas kebutuhan masyarakat, Pengawasan dan Penegakan HukumPemerintah wajib menindak tegas pihak yang menyalahgunakan dana desa atau proyek jalan Masyarakat dapat dilibatkan dalam pengawasan pembangunan.
Beliau menutup penyampaiannya dengan mengajak seluruh peserta forum untuk terus memperkuat solidaritas, memperdalam wawasan, dan menjaga idealisme mahasiswa sebagai penggerak perubahan dan penjaga nurani masyarakat, dengan semangat persatuan dan tanggung jawab moral yang tinggi.
Dampak ALKI terhadap OKI sangat nyata, aliansi ini telah memperkuat kultur kritik konstruktif di kalangan mahasiswa, mendorong pemerintah daerah lebih responsif terhadap aspirasi pemuda. Melalui advokasi, ALKI berkontribusi pada peningkatan indeks transparansi anggaran OKI, yang naik 15% pada 2025 berdasarkan laporan BPS Sumsel. Selain itu, sinergi antar-kampus telah menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih kolaboratif, di mana mahasiswa dari STAI Darussalam hingga IAIN Ash-Shiddiqiyah saling berbagi pengetahuan.
Namun, tantangan tetap ada, seperti keterbatasan sumber daya dan koordinasi di tengah jadwal akademik yang padat. Ke depan, ALKI berencana memperluas jaringan ke perguruan tinggi non-Islam di OKI dan memanfaatkan teknologi untuk kampanye digital yang lebih luas.
Penulis : Wiwik Suryani, Ulfa Nurfadillah dan Dessy Puspitasari
Ogan Kmering Ilir 26 Oktober 2025




